Rabu, 07 November 2018

November 07, 2018
Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Musim Kawin, Cerita 17+, Cerita 18+, Kumpulan Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita dewasa, Ngentot Dengan Tante, Ngentot dengan Perawan, Bandar Sbobet terpercaya, agen bola, banda casino live,
Cederu - Setelah berhasil memasukkan semua batang penisnya ke dalam lubang vagina Siti, Tommy mulai menggoyangkan pinggulnya di mulai dengan irama pelan hingga cepat. Darah keperawanannya pun mengalir dari sela sela kemaluan Siti yang sedang di masuki penis Tommy itu.Dengan irama yang sangat cepat Tommy mulai menyetubuhi tubuh Siti, desahan Siti pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Tommy.

Ooh.. oh.. oohh..! badannya terguncang dengan keras dan terbanting banting akibat kerasnya hentakan dari Tommy yang semakin binal.

Setelah 10 menit kemudian badan Tommy menegang, tangannya semakin erat mencengkram kepala Siti, dan akhirnya disertai erangan klimaks Tommy menembakkan pejunya di rahim Bripda Siti. peju yang di tembakkan cukup banyak sampai meluber keluar dari bibir memeknya. Bripda Siti hanya bisa pasrah menatap wajah Tommy dengan panik dan kembali menutup mata disaat Tommy menegang untuk menyemburkan sisa pejunya sebelum akhirnya badannya lemas bersandar di atas tubuh Siti.

Siti langsung menangis dan tampak di wajah nya yang shock. Badan Tommy yang sudah terkulai lemas di atas tubuh Siti pun terguncang guncang jadinya karena isakan tangis dari Siti.
Gimana rasanya Sayang..? Nikmat kan..? ujar Tommy sambil membelai rambut Siti.
Beberapa saat lamanya Tommy menikmati pemandangan kecantikan wajah Siti sambil membelai rambut dan wajah Tommy yang masih menangis itu, sementara penisnya masih tertancap di dalam lubang vagina Siti.

Makanya jangan main main sama gue lagi ya Sayang..! sambung Tommy sambil berusaha bangkit dan mencabut batang penis dari vagina Siti. Ayo siapa yang mau maju, sekarang.. ujar Tommy kapada teman temannya. Belum lagi Tommy menyelesaikan pembicaraannya, Frank yang sudah menunggu di sampingnya langsung mengambil posisi di depan Siti yang masih lemas terkulai di kursi sofa. Beberapa orang yang tadinya maju kini mereka mundur lagi, karena memang Frank adalah orang kedua dalam geng ini.

Frank yang berumur 38 tahun dan berpenampilan sedang langsung melepaskan celana jeans kumalnya, dan kemudian naik ke atas sofa serta berlutut tepat di atas dada Siti. Penisnya yang telah membesar dan tidak kalah garangnya dengan kemaluan Tommy kini tepat mengarah di depan wajah Siti. Siti pun kembali membuang wajah sambil menutup matanya. Frank mulai memaksa Siti untuk mengulum batang kejantanannya. Tangannya yang keras segera mengarahkan kepala Siti dan menghadapkan wajahnya ke depan penisnya.

Setelah itu kemudian Frank memaksakan batang penisnya masuk ke dalam mulut Siti hingga masuk sampai pangkal penis dan sepasang buah zakar bergelantungan di depan bibir Siti, yang sesak karena mulutnya kini di masuki oleh kemaluan Frank yang besar itu. Frank mulai mengocokkan batang penisnya di dalam mulut Siti yang sesak nafas karena kekurangan oksigen. Dipompanya kemaluannya keluar masuk dengan cepat hingga zakarnya menghentak hentak dagu Siti.

Bunyi ceplok karena gesekan bibir Siti dan batang penis yang sedang dikulumnya tidak bisa dihindari lagi. Hal ini malah membuat Frank makin bernafsu dan membara sehingga membuatnya mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan wajah Siti. Batang penisnya juga semakin cepat keluar masuk di mulut Siti, dan sesekali membuat Siti tersedak dan ingin muntah.

Lima menit lamanya batang penis Frank sudah dikulumnya dan membuat Siti makin lemas dan pucat. Akhirnya tubuh Frank pun mengejang dengan keras dan Frank menumpahkan spermanya di tenggorokan Siti. Hal ini membuat Siti tersentak dan kaget, ingin memuntahkannya keluar namun pegangan tangan Frank di kepalanya sangat kuat sekali, sehingga dengan terpaksa Siti menelan sebagian banyak sperma itu. Aaah.., Frank pun mendesah lega sambil merebahkan tubuhnya ke samping tubuh Siti.

Segera Siti meludah dan mencoba memuntahkan peju dari mulutnya yang nampak dipenuhi oleh cairan lendir putih itu. Belum sampai menumpahkan semuanya, tiba tiba badannya sudah ditindih oleh Hendra yang dari tadi juga menunggu di samping. Ouuh.., Siti mendesah akibat ditimpa oleh tubuh Hendra yang ternyata sudah telanjang bulat itu. Kini dengan kasarnya Hendra melucuti baju seragam Polwan yang masih di pakai Siti itu. Tetapi karena kedua tangan Siti masih diikat ke belakang, maka yang terbuka hanya bagian dadanya saja.

Setelah itu dengan kasarnya Hendra menarik BH yang dikenakan Siti dan muncul keluar kedua buah payudara indah milik Siti itu. Pemandangan itu segera saja membuat mata para lelaki itu makin bernafsu. Aah.. udah Mass.. ampuunn..! dengan suara yang lemah dan pelan Siti mencoba untuk meminta belas kasihan dari para pemerkosanya.

Rupanya hal ini tidak bisa meluluhkan para pemerkosanya, terbukti Hendra dengan rakusnya langsung mengulum kedua bukit kembar payudara Siti yang montok itu. Diremas remas, dikulum dan dihisap hisapnya kedua bukit yang indah itu hingga warnanya berubah menjadi kemerah merahan dan menjadi membengkak.

Setelah puas memainkan bagian payudara itu, kini Hendra mulai akan menyetubuhi Siti.
Aaakkhh.. kembali terdengar rintihan Siti dimana pada saat itu Hendra telah berhasil menanamkan kemaluannya di dalam vagina Siti. Mata Siti kembali menjadi melotot, tubuhnya kembali menegang merasakan lubang vagina kembali di masukkin oleh batang penis Hendra.

Tanpa membuang waktu lagi, Hendra langsung menggenjot kemaluannya di dalam Memek Siti. Kembali Siti hanya dapat merintih seiring dengan irama gerakan persetubuhan itu.
Aaahh.. aahh.. oohh.. ahh.. ohh..!

Selang beberapa menit kemudian Hendra pun akhirnya memuncratkan pejunya di rahim Siti. Hendra pun juga tumbang menyusul Tommy dan Frank. Setelah merasakan kenikmatan berejakulasi di rahim Siti. Kini giliran seseorang yang juga berperawakan garang, seseorang yang bernama Yunindra, badannya tegap dan besar serta berotot, kepalanya botak, kulitnya gelap, penampilannya khas dari daerah timur Indonesia. Usianya sekitar 35 tahun.

Nampak Yunindra yang agak santai mulai melepaskan bajunya satu persatu hingga telanjang bulat, kemaluannya yang belum disunat itu pun sudah mengacung besar sekali. Siti yang masih kepayahan hanya dapat menatap dengan wajah pucat pasi, seolah airmatanya telah habis terkuras. Kini hanya tinggal isakan kecil yang keluar dari mulutnya, nafasnya masih tidak teratur gara gara digenjot oleh Hendra tadi.

Setelah itu dia mendekati Siti dan menarik tubuhnya dari sofa sampai terjatuh ke lantai. Cengkraman tangannya kuat sekali. Kini dia memutar tubuh Siti hingga telungkup di lantai, setelah itu kedua tangan memegang pinggul Siti dan menariknya hingga posisi Siti menjadi menungging. Jantung Siti pun berdebar debar menanti akan apa yang akan terjadi pada dirinya.

Dan, Aakkhh.. ja.. jangan di situu.., ough..! tiba tiba Siti menjerit keras, matanya terbelalak dan badannya kembali menegang keras. Ternyata Yunindra berusaha menanamkan batang penisnya di lubang anus Siti. Yunindra dengan santainya mencoba melesakkan penisnya perlahan lahan ke dalam lubang anus Siti. Aaakh.. aahh.. sakit.. ahh..! Siti berteriak kesakitan, badannya semakin mengejang.

Dan akhirnya Siti bernapas lega disaat seluruh kemaluannya berhasil masuk ke lubang anus Siti. Kini mulailah dia menyodomi Siti dengan kedua tangan memeganggi pinggul Siti. Dia mulai memaju mundurkan penisnya mulai dari irama pelan kemudian kencang sehingga membuat tubuh Siti terhentak hentak karena kencangnya genjotan Yunindra.

Aahh.. aahh.. aah.. oohh.. sudah.. oohh.. ampun.. saakiit.. ooh..! begitulah rintihan Siti sampai akhirnya Yunindra berejakulasi dan menyemburkan pejunya ke dalam lubang anus Siti yang juga telah mengalami pendarahan itu.

Akan tetapi belum lagi habis peju yang dikeluarkan oleh Yunindra di lubang anus Siti, dengan sigap Yunindra membalikkan tubuh Siti yang masih menegang kesakitan hingga telentang. Yunindra rupanya belum merasa puas, dan dia masukkan lagi penisnya ke dalam lubang vagina Siti.
Oouuff.., aahh..! Siti kembali kesakitan saat kemaluan Yunindra menusuk dengan keras lubang vaginanya.

Langsung Yunindra kembali menggenjot tubuh lemah itu dengan keras dan kasar hingga membanting banting tubuh Siti menghentak ke lantai.

Ouh.. oohh.. ohh..! Siti merintih kesakitan dengan mata terpejam.
Dan akhirnya beberapa menit kemudian Yunindra berejakulasi kembali, yang kali ini di rongga vagina Siti. Begitu tubuh Yunindra ambruk, kini giliran seseorang lagi yang telah antri di belakang untuk menikmati tubuh polisi wanita yang malang ini.
Giliran gua. Gue dendam sama yang namanya polisi..! ujar Timur.

Timur, begitulah orang ini sering dipangil, dia adalah residivis keluaran baru yang baru berusia 18 tahun, namun dia tidak kalah sangar dengan Tommy atau yang lainnya yang telah berusia 30 sampai 40an tahun itu. Kejahatannya juga tidak kalah seram, terakhir dia sendirian merampok seorang mahasisiwi yang baru pulang kuliah malam dan kemudian memperkosanya.

Baca Juga - Kumpulan Cerita Sex nikmatnya Kperawanan Seorang Gadis Anak Tetangga

Timur memungut topi Polwan milik Siti dan mengenakan ke kepala Siti yang kini seluruh tubuh lemasnya mulai gemetaran akibat menahan rasa sakit dan pedih di selangkangannya itu. Setelah itu tanpa ragu ragu Timur memasukkan penisnya langsung menembus vagina Siti, namun Siti hanya merintih kecil karena terlalu banyak rasa sakit yang dideritanya. Dan kini seolah semua rasa sakit itu hilang.

Beberapa menit lamanya Timur memompa tubuh Siti yang sudah sangat lemah itu. Badan Siti hanya terhentak lemah seperti seonggokan daging tanpa tulang. Akhirnya kembali rahim Siti yang nampak kepayahan itu dibanjiri lagi oleh peju. Setelah Timur sebagai orang kelima yang memperkosa Siti tadi, kini empat orang yang lainnya mulai mendekat.

Mereka adalah anggota yang paling muda dari geng ini, usia mereka juga masih muda. Ada yang baru berusia 15 tahun dan ada pula yang berusia 17 tahun. Namun penampilan mereka juga sangar dengan para seniornya, aksi mereka berempat beberapa hari yang lalu adalah memperkosa seorang gadis cantik berusia 15 tahun, siswi SMU yang barusan pulang dari sekolah. Gadis cantik ini berprofesi sebagai model pada sebuah majalah remaja itu mereka culik dan mereka gilir bersama di sebuah rumah tak berpenghuni sampai pingsan. Tidak lupa setelah mereka puas menggaulinya, mereka pun menjarah dompet, HP, jam tangan serta kalung milik sang gadis malang tadi.

Mereka yang dari tadi hanya menjadi menonton sudah tidak dapat menahan nafsu, dan mulailah mereka menyetubuhi Siti satu persatu. Dibuatnya tubuh Polwan itu menjadi mainan sex mereka. Orang keenam yang menyetubuhi Siti berejakulasi di rahim Siti. Namun pada saat orang ke tujuh yang memilih untuk menyodomi Siti, tiba tiba Siti yang telah kepayahan tadi pingsan.

Setelah orang ketujuh tadi berejakulasi di lubang dubur Siti, kini orang ke delapan dan ke sembilan berpesta di tubuh Siti yang telah pingsan itu, mereka masing masing menyemprotkan sperma mereka di rahim dan wajah Siti serta ada juga yang berejakulasi di mulut Siti.

Setelah keempat orang tadi puas, rupanya penderitan Siti belum lah usai. Tommy dan Yunindra kembali bangkit dan mereka satu persatu kembali meyetubuhi tubuh Siti dan sperma mereka berdua kembali tumpah di rahimnya. Kini semuanya telah menikmati tubuh Bripda Siti sang Polwan yang cantik itu.

Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, para anggota muda itu diperintah Tommy untuk melepas tali yang dari tadi mengikat di tangan Siti. Kemudian mereka disuruh mengenakan dan merapikan seluruh seragam Polwan ke tubuh Siti, hingga akhirnya Siti komplit kembali mengenakan seragam Polwannya walau dalam keadaan pingsan.

Setelah itu Tommy, Yunindra dan Hendra menggotong tubuh Siti ke mobil Kijang. Mereka bertiga membawa tubuh Siti kembali ke tempatnya diambil tadi malam. Namun selama dalam perjalanan, tiba tiba nafsu Hendra kembali bangkit, dia pun mengambil kesempatan terakhir ini untuk kembali memperkosa tubuh Siti sebanyak dua kali. Dia akhirnya berejakulasi di mulut dan di rahim Siti beberapa meter sebelum sampai pada tujuan. Tommy dan Yunindra yang duduk di depan hanya dapat memaklumi, karena nafsu sex Hendra memang besar sekali.

Setelah baju seragam Polwan Siti dirapikan kembali, tubuh lunglai Bripda Siti dicampakkan begitu saja di pinggir jalan yang sepi di tempat dimana Siti tadi diciduk. Tanpa diketahui oleh Tommy dan Yunindra, Hendra diam diam menyimpan celana dalam berwarna putih milik Siti, dan menjadikannya sebagai kenang kenangan.

Setelah itu mereka pun meluncur ke rumah kosong tadi untuk menjemput kawanan geng mereka yang masih berada di sana. Kemudian mereka bersembilan langsung meluncur menuju ke pelabuhan guna menumpang sebuah kapal barang untuk melakukan perjalanan jauh. Mereka pun berharap pada saat sepasukan polisi mulai melacak keberadaan mereka, mereka sudah tenang dalam pelayaran menuju ke suatu pulau di wilayah timur Indonesia.





Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Musim Kawin, Cerita 17+, Cerita 18+, Kumpulan Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita dewasa, Ngentot Dengan Tante, Ngentot dengan Perawan, Bandar Sbobet terpercaya, agen bola, banda casino live,

0 komentar:

Posting Komentar