Cederu - Kejadian ini terjadi saat istriku sedang pulang kampung. Sementara nafsuku saat itu sedang memuncak dan sudah tak bisa ku tahankan. Akhirnya terjadilah aku selingkuh dengan tetanggaku. Usia ku yang sudah setengah baya ini memang gairah ku ga pernah ada hentinya minta ngentot sama istriku.
Karena sudah tidak ada yang bisa ku entot ya ku kentot anak gadis tetanggaku yang masih perawan dan memeknya masih sempit terus masih kesat. Gak pake basa basi lagi langsung saja ku ceritakan pengalaman ku kepada kalian semua ya. Selamat menikmatinya. Saat itu hari Minggu dan sudah sore hampir pukul empat. Sudah dari pagi aku menonton CD porno penisku tak mau diajak kerja sama. Kejantanganku butuh kehangatan lubang memek.
Di situlah jadi masalahnya, rumahku lagi tidak ada orang selain aku. Kareba istriku pulang kampung dari kemarin sampai dua hari selanjutnya, karena ada kerabat dekat sedang menikahkan anaknya. Anak sulungku juga di ajak oleh ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku masih tetap mengeras dan tidak mau mengalah. Malah sekarang menjadi denyut denyut di bagian kepala penis nya.
“Wah masalah besar ini bisa gawat. Nggak ada sasaran lagi. Aku jadi menyesali menonton film porno sedari pagi”, pikirku. Aku bangkit dan berjalan menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan laptop dan main youtube. Lumayan, tegangan agak menurun. Tetapi saat ada video klip lagu barat pakaiannya terbuka, membuat penisku kembali berdenyut denyut. Nah, jadi salah tingkah sendiri.
Sempat terpikir untuk mau cari cewe bayaran saja. Tapi langsung ku urungkan. Takut terkena penyakit kelamin. Bisa tertular HIV pula nanti yang sampai sekarang belum ada obatnya. Kucoba menginat kembali di saat penisku masuk ke lubang memek istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku sedang ngambek tidak jelas sekarang. Soalnya dua hari sekali harus main.“Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk dengan santai di teras depan membaca surat kabar pagi yang memang belum kubaca.
Tiba tiba saja pintu pagar berbunyi dibuka orang. Secara refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara itu. Triska anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Apa tante ada di rumah ?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Coba bilang ada keperluan apa sama Tante”, kataku ramah.
Anak gadis iu berusia sekitar lima belas tahun itu menurut perkataanku. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa sedikit bantu”, kataku sambil memerhatikan badan gadis yang mulai mekar itu.“Anu Om, Tante janji mau pinjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tidak bisa lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia ragu ragu untuk mengikutiku. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri aja di rak bawah televisi itu”, kataku. Kemudian aku membanting pantat ku di sofa. Triska segera jongkok di depan televisi dengan serius membongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku jadi sedikit usil mau mengerjadi dia. Kupandangi dengan bebas tubuhnya dari belakang. Bentuknya tubuhnya yang ideal sangat bagus untuk anak gadis seusianya.
Pinggulnya padat berisi. Bra nya terbayang dengan jelas di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa nikmatnya kalau saja bisa ku setubuhi badan yang mulai mekar itu.“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya membuyarkan lamunan nakalku. “Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja langsung di dalam sana”. Selama ini aku tidak menghiraukan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi untuk sekarang ini, ketika penisku yang lagi ngambek gak jelas baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga sudah hampir matang siap untuk di panen.
Mataku mengikuti langkah kaki Triska yang tanpa sungkan masuk kekamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penisku untuk berhenti berdenyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting nafsumu bisa terlampiaskan”. Akhirnya aku bangkit menyusul Triska. Di dalam kamar kulihat anak itu sedang berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan pelan.
“Sudah ketemu Tris?” tanyaku.“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. “Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Film nya seru loh. Ayo duduk di sini. ”Gadis itu dengan polosnya segera berdiri dan duduk di tepi ranjang. Aku langsung memutarkan film itu dengan DVD milikku. “Film apa ya Om?” “Lihat saja. Pokoknya di jamin bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap fokus menonton dengan wajah polosnya. “Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?” “Ini kan film bokep Om?!” “Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber ih.. ih ketika adegan tiap adegan berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya. Memasuki adegan kedua aku sudah tak kuat lagi. Aku langsung memeluk gadis itu dari belakang.“Kamu ingin mencoba begituan nggak?”, ku bisik kan dengan pelan di telinganya. “Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggeliat. “Mau nggak coba begituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha mencoba melepaskan dari belitanku. Namun aku sudah tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya.
Dia melenguh dan hendak memberontak.“Tenang.. tenang.. Nggak bakalan sakit kok. Om sudah berpengalaman banyak..” Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jariku ku mainkan di sekitar memeknya, dia mendesah. Tampaknya dia sudah terangsang juga. Dengan pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai kelanai. Mulutku sudah tak sabar lagi segera menciumi pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, desahnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku sudah tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kuturunkan dan kulepas. Aku sempat terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil dan masih kecil, berwarna merah di tengah, dan belum di tumbuhin bulu di atasnya. Klitorisnya juga sangat kecil.
Tidak perlu menunggu lama lagi, bibirku langsung mencium di memeknya. Kuisap dan lidahku menyerang liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Triska terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah olah meminta jangan di lepaskan tetapi di terusin. Oke Non, maka lidahku pun ku masukkan lebih dalam di lubang memeknya. Setelah lima menit lebih Memek gadis itu kupermainkan dengan ganas.
Paling tidak dia sudah klimaks sebanyak dua kali. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas dengan pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah pijit buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.“Ahh..” gadis itu berteriak kecil. Tangannya juga ikut meremas remas rambutku menikmatinya yang mungkin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabandari dia, aku langsung mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia sudah terlentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di lubang memeknya. Namun aku harus pelan. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak merasa begitu kesakitan. Mulutku kembali bermain di memeknya. Setelah becek kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir memeknya.
Beberapa saat kugesek gesekkan ujung kepala penisku sampai Triska makin terangsang. Kemudian kucoba masuk dengan perlahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju mundurkan sehingga makin masuk ke dalam. Butuh waktu cukup lama agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan sakit.“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. Dia mengerang. Sedikit lagi aku akan menerobos keperawanannya.
Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.“Auw.. sakit Om..” Triska menjerit menahan sakitnya. Aku berhenti sejenak menunggu liang memeknya terbiasa menerima penisku yang berukuran normal. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku majudengan pelan. Sampai akhirnya..“Ouuu..”, dia menjerit lagi.
Aku merasa penisku menembus sebuah lapisan. Wah aku telah menjebol keperawanannya. Kulihat ada sebercak darah membasahi sprei. Aku memijit payudaranya dan menciumi bibirnya untuk untuk membuat dia teransang lagi. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.“Ahh.. ohh.. asshh”, dia mengerang dan medesah ketika aku mulai memaju mundurkan penisku di dalam lubang memeknya.
Baca Juga - Kumpulan Cerita Sex Ngentot Dengan Pembantu Baru yang Masih Muda
Goyangan pinggulku ku percepat dan desahannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu mengenjot nya. Berkali kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om”
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai gaya. Tapi kupikir pertama kali baginya kupikir itu tak perlu. Terpenting dia bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh sangat beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lemas setelah sama sama mencapai klimaks. “Tapi takut Om..”“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar memekmu. Nggak mungkin
hamil dong” Kuelus elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa.
menenangkan adik kecilku.“Kalau pingin enak lagi bilang Om aja ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat film bokep”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Triska kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi dengan desahan imut dari Triska. Setelah itu kami sering melakukan tanpa senpengetahuan istri dan anakku.
Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Musim Kawin, Cerita 17+, Cerita 18+, Kumpulan Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita dewasa, Ngentot Dengan Tante, Ngentot dengan Perawan, Bandar Sbobet terpercaya, agen bola, banda casino live,
. Ana
. Usianya
17 tahun
60 tahun
Cerita Bokep
Cerita Dewasa
lereng
mengatur
mengeras
tolong
tutup
uh penisku

0 komentar:
Posting Komentar